Workshop Kurikulum 16-17 Juli S2 PWK

Pada tanggal 16-17 Juli 2025, Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK) Fakultas Teknik mengadakan Workshop Kurikulum bertema Review dan Perbaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Bertempat di Ruang Sidang Fakultas, Lantai 3 Gedung 3, kegiatan ini menjadi wadah evaluasi pelaksanaan kurikulum tahun pertama sekaligus ajang penyusunan strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan adaptif terhadap perkembangan perencanaan kota berbasis teknologi.

Tujuan dari workshop ini adalah untuk menyempurnakan materi dan metode pengajaran dalam mata kuliah inti MPWK, serta memperjelas arah tesis agar tetap dalam koridor riset, bukan proyek implementasi. Pengalaman selama satu tahun pelaksanaan program menunjukkan adanya tantangan yang perlu direspons, seperti kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan tesis akibat keterbatasan waktu dan tekanan dari kegiatan proyek, serta keterbatasan dalam penerapan pendekatan studio untuk konteks perencanaan kota cerdas.

Dalam sesi pagi, Bapak Ridwan memberikan tanggapan dan masukan terhadap struktur dan arah RPS yang telah berjalan. Ia menegaskan bahwa pendekatan perencanaan smart city harus dimulai dari pemahaman terhadap sistem informasi dan etika digital sebagai fondasi utama. Beberapa mata kuliah strategis dinilai perlu perbaikan, baik dalam kedalaman materi maupun konteks aplikatifnya. Mata kuliah seperti Teori Perencanaan Lanjut masih mengalami kendala dalam membahas pergeseran konsep ruang, sementara mata kuliah yang berhubungan dengan pengelolaan kota cerdas harus diperkuat dengan kerangka teori yang lebih historis dan preskriptif. Studio perencanaan disarankan menggunakan pendekatan delapan layer smart city sebagai alat diagnosis, dan mata kuliah sistem informasi serta metodologi penelitian perlu diperluas cakupannya agar lebih kontekstual dan mendukung arah penelitian mahasiswa.

Sesi siang difokuskan pada pembahasan tugas akhir mahasiswa. Ditekankan bahwa tesis S2 harus merupakan riset murni yang berdampak dan memiliki kerangka pikir sistemik, bukan berupa proyek. Penggunaan pendekatan delapan layer smart city menjadi acuan penting dalam menentukan topik. Berbagai topik tesis yang diajukan dikaji ulang untuk memastikan relevansi, kejelasan istilah, dan kedalaman analisis. Topik-topik seperti sistem peringatan dini, mitigasi bencana berbasis smart city, pengelolaan sampah, pertanian cerdas, transportasi pintar, hingga ekonomi digital ditelaah secara kritis agar tidak hanya bersifat deskriptif, tetapi juga analitis dan kontributif terhadap pengembangan keilmuan.

Melalui diskusi yang komprehensif, workshop ini menghasilkan sejumlah rumusan dan penyesuaian yang akan memperkuat kurikulum MPWK, baik dari sisi isi pembelajaran, pendekatan studio, hingga arah penelitian tesis. Dengan pembaruan ini, diharapkan lulusan MPWK mampu menjawab tantangan nyata dalam dunia perencanaan kota yang semakin kompleks dan terhubung dengan teknologi, tanpa meninggalkan aspek sosial dan ruang yang menjadi inti keilmuan.